Senin, 10 Juni 2013

Pemburu Jilbaber

Posted by Unknown on 17.55 with No comments
Suatu malam, saya bersekongkol dengan beberapa orang teman, sekaligus melakukan lobi terhadap seorang teman yang saya anggap termasuk salah seorang yang paling alim di asrama mahasiswa.
"Ente maunya yang kayak gimana?" tanya si alim ini.
"Pokoknya yang udah jadi lah..", jawab saya.
"Yang udah jadi gimana, maksudnya?" tanyanya lagi.
"Ya pokonya yang solehah bener-bener. Jilbabnya syar'i. Yang meskipun dunia kiamat luluh lantak, dia akan tetep berjilbab demikian. Piye? Ada nggak?" tanya saya.
"Hmm..ada, ada", katanya.

Singat cerita, keesokan paginya saya dan dua orang teman telah bersiaga di sebuah fakultas bernama "Fakultas Dirasat Islamiyah". Adapun teman saya yang alim ini sudah ada di dalam gedung fakultas tersebut, memastikan "target" kami sudah dalam genggaman. Tidak lama kemudian, ada sms. Isinya: "Mas Boy, kelas udah kelar nih". Maksudnya, supaya saya dkk. segera bergerak menuju "sasaran". Kami segera saja merangsek masuk ke dalam gedung tersebut, layaknya regu kecil Delta Force melancarkan operasi intelijen. Teman saya si alim, bertindak sebagai pengintai. Dua orang rekan saya akan menjadi "eksekutor". Adapun saya,,,bertugas menjadi "jilbabers hunter", pemburu para jilbaber. Jobdesk saya adalah mengumpulkan data para jilbaber yang akan menjadi "target", menghubungi mereka, menentukan waktu, dan menyiapkan bingkisan...
Bila "target" telah terkunci, maka dua orang rekan saya yang akan melakukan "eksekusi" dengan melakukan wawancara terhadap para jilbaber terpilih tersebut, seputar sejarah mereka berjilbab hingga kokoh seperti sekrang ini, faktor-faktor pendukung dan penghambat, jilbab dan karir, dan banyak lagi.
Seorang jilbaber sempat agak terkejut waktu saya bilang, "Sebenarnya Mbak sudah kami intai sejak lama". Hehe..supaya memancarkan hawa intelijen
Dan salah satu yang kami highlight adalah statement seorang jilbaber yang sempat kami wawancarai, yang bunyinya kurang lebih, "Dulu ketika pertama kali berjilbab, orang tua dan teman-teman meragukan saya, jangan-jangan nanti dilepas lagi. Tapi saya berani bertaruh, bahwa saya akan teguh. Dan sekarang, saya buktikan, bahwa jilbab/hijab tidak menghalangi aktifitas saya. Saya sampai sekarang masih suka mendaki gunung, dan juga melakukan kegiatan-kegiatan semacamnya. Lalu, kalau memang belum ada wanita aktif, unggul, pemanjat tebing or semacamnya, yang berjilbab, maka saya akan mengadakannya, dengan membuat diri saya menjadi wanita seperti itu." Beeuuuhhhh... mantabz. Dan si Mbak jilbaber yang mengunkapkan statement tersebut memang betul-betul berjilbab syar'i, berjubah, layaknya pemeran wanita di film Ketika Cinta Bertasbih. Lho kok tau? Ya iyalah..lha wong meski wawancaranya hanya beberapa menit, tapi pengintaian kami berhari-hari, didukung dengan para informan terpercaya yang betul-betul mengenal dekat para jilbaber yang menjadi "target".

Selain menjadi "jilbabers hunter", saya juga merangkap sebagai pengumpul data interview terhadap para wanita yang tidak atau belum berjilbab. Alhamdulillah upaya ini didukung oleh beberapa teman yang lain.
Dan yang sungguh luar biasa adalah respon yang sangat positif dari para responden, yang notabene tidak berjilbab atau belum berjilbab secara permanen. Beberapa di antaranya mengutarakan bahwa salah satu faktor yang membuat mereka belum siap berjilbab, adalah adanya konsekuensi dari jilbab yang menuntut mereka harus sudah baik akhlaknya, sedangkan mereka belum siap, sehingga merasa belum pantas. Ada juga yang memaparkan bahwa kondisi lingkungan dan teman-temannya belum mendukung, sehingga ia takut ada "gap" dengan teman-teman. Tapi, secara umum, para responden tersebut, menyatakan bahwa mereka ada iktikad untuk berjilbab di waktu mendatang.
Hmm..insyaAllah..prosesnya akan berjalan lancar, jika rekan-rekan jilbaber lebih memperluas pergaulannya, menjangkau teman-teman yang belum berjilbab, dengan pergaulan yang betul-betul cair, agar bisa menciptakan motivasi berjilbab di kalangan teman-teman kita yang belum berjilbab atau belum permanen berjilbab.

0 komentar:

Facebook Blogger Plugin: Bloggerized by Shafee Live

Posting Komentar