Selasa, 28 Mei 2013

# Wannabe #

Posted by Unknown on 19.58 with 2 comments
Kata "wannabe" ini entah artinya apa, yang jelas kalo saya lakukan spekulasi, sepertinya berasal dari kata "wanna be", yang merupakan bentuk slank dari "want to be". Jadi, jika ada orang yang disebut sebagai Batman Wannabe, itu artinya dia adalah orang yang sangat terobsesi menjadi Batman. Ke mana-mana pakai kostum Batman, kalau mengobrol memakai kata-kata Batman. Saya jadi ingat waktu kecil dulu, kalau main kelahi-kelahian (berantem-beranteman) dengan teman-teman, kami suka berseru, "Ciaaat...rasakan ini..!!! Tendangaan Mauuut..!!". Yah, itulah Kotaro Minami Wannabe atau Ksatria Baja Hitam Wannabe.

Para "Wannabe" ini sejatinya terdorong untuk meniru seorang tokoh, entah itu tokoh film, jagoan, selebriti, etc., dengan keinginan yang begitu kuat. Bahkan mungkin sampai-sampai berharap agar kerasukan roh si tokoh yang ditiru. Saya juga sewaktu belum sekolah TK, menurut penuturan ibu saya, jika Om Haji Rhoma Irama sedang tampil di layar televisi, saya langsung mengambil selendang dan gitar kecil mainan yang dibelikan bapak saya. Dan ini berubah-ubah. Kalau nonton konser dangdut, saya menjadi Rhoma Irama Wannabe; kalau nonton Baja Hitam jadi Kotaro Minami Wannabe; kalau nonton Dragon Ball jadi Son-Goku Wannabe. Hanya ketika menonton Twilight saja saya tidak menjadi Robert Pattinson Wannabe: tahu diri

Dalam Ilmu Balaghah, salah satu cabang ilmu Bahasa Arab, ada yang namanya Tasybih, yang dalam Bahasa Indonesia bisa diterjemahkan sebagai "Penyerupaan", yakni membahas tentang "sesuatu menyerupai sesuatu". Kalau Anda berkata kepada istri Anda, "Indahnya wajahmu bak indahnya purnama", itu artinya keindahan purnama lebih kuat, dan indahnya wajah istri hanya menyerupai. Tetapi, kalau kalimatnya dibalik menjadi, "Indahnya purnama seperti indahnya wajahmu", itu artinya bukan main indahnya wajah sang istri, bahkan mengalahkan indahnya purnama. Seorang adik kelas asal Somalia malah lebih hebat lagi. Mungkin kalau dikatakan kepada istri, ucapannya seperti ini: "Rembulan memang indah. Tetapi, ketika melihat wajahmu, aku lupa akan rembulan yang indah itu".
Yang lebih dalam sesuatu hal, akan ditiru oleh yang lain.
Jika Rasulullah shallallaahu'alaihi wasallam menjadi prorotype akhlak mulia, itu karena beliau adalah manusia dengan akhlak paling mulia. Seperti firman Allah, "innaka la'alaa khuluqin 'adhziim" (Sesungguhnya kau/Muhammad memiliki akhlaq mulia yang agung).

2 komentar: