Senin, 10 Juni 2013

= Siapakah Sebenarnya Wanita itu? =

Posted by Unknown on 18.02 with No comments
Waktu itu saya masih blajar di ma'had...
Kebetulan sedang libur bulanan. Libur bulanan, biasa jatuh pada hari kamis-jum'at setiap pekan pertama awal bulan.
Sbagai orang jauh, bkn orang asli stempat, saya tidak pulang ke rumah seperti rekan-rekan yg lain, melainkan stay-in saja di ma'had bersama bbrapa tman lain yg jg tdk pulang.

Siang itu, saya mandi menjelang adzan dzuhur. Satu lokal kamar mandi yg trdiri dari 12 bak mandi besar itu seingat saya hanya ada saya seorang yg mandi.

Hingga selesai mandi, semua seperti biasa. Tidak ada apa-apa. Lalu, saya brjalan keluar dari lokal kamar mandi, menenteng alat2 mandi bserta handuk, menuju tempat wudhu di dkat ruang makan. Suasana bgtu sepi. Di dkat saya tidak ada orang. Paling2 hanya bbrapa karyawan ma'had. Itupun jaraknya agak jauh.

Di tempat wudhu, air tidak keluar. Akhirnya saya menghampiri kran yg brjarak bbrapa puluh langkah dr tmpt wudhu, untuk brwudhu di sana.
Sampai beres wudhu, suasana di sekitar saya biasa saja. Lengang.

Nah, bgtu saya hendak brjalan ke kamar, barulah cerita bermula.
Di dkat tmpat wudhu tadi, tiba-tiba ada seorang wanita paruh baya menyapa saya. Saya tidak tahu dari mana datangnya. Sblum saya wudhu, di situ tidak ada orang. Tapi tiba-tiba saja wanita paruh baya itu muncul.

"Jang, punten Jang, nyuhunkeun sedekahna.. Kangge budak yatim.. Emak teh ti Gunung Suluh..", kata wanita itu. Saya lupa, apakah yg dia katakan itu Gunung Suluh atau Gunung Batu. Yg jelas, nama gunung itu asing bagi saya. Setahu saya, gunung yg dkat dngan ma'had bernama Gunung Cikurai dan di belakangnya ada Gunung Papandayan.

Saya lalu buru-buru ke kamar, mengambil sesuatu yg bisa diberikan utk wanita itu.
Setelah itu, saya balik lg ke tmpat kmunculan wanita itu, dan memberi ala kadarnya.

Lalu wanita itu brkata, "Hatur nuhun, Ujang.. Ehm, Ujang, ari ngamar palih mana? Tiasa nyuhunkeun acuk anu tos teu diangge, sareng cai asak herang?"
Bliau lalu saya ajak ke kamar. Di kamar saya hanya ada 2 orang tman. Tman saya itu lalu memberinya pakaian yg sudah tidak dipakai. Saya pun memberikan "cai asak herang" seperti yg dia minta. Segelas air putih pun saya serahkan kpada wanita itu.
Saya pikir dia ingin minum. Rupanya bukan. Dia membaca-bacai air itu. Saya melihat sndiri bgmana air itu nampak sdkit brubah warnanya. Wanita misterius itu lalu brtanya pada saya, "Ujang, tiasa saum tilu dinten? Upami teu tiasa, wios engke ku Emak disaumkeun..", seraya menyerahkan kmbali sglas air putih itu kpda saya. Saya bingung campur panik dan takut. Akhirnya saya buru-buru pergi meninggalkan wanita itu, menuju masjid, karena kbtulan saya blum shalat dzuhur.

TO BE CONTINUED... (pengalaman pribadi 8 tahun lalu)

0 komentar:

Facebook Blogger Plugin: Bloggerized by Shafee Live

Posting Komentar